Total Tayangan Halaman

Minggu, 28 Agustus 2011

Tak Ada Kompromi Buat Dengki

“Hindarilah sifat dengki karena ia akan memakan amalan kamu sebagaimana api memakan kayu yang kering.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Betapa indahnya hidup yang Allah anugerahkan buat hamba-hambaNya yang beriman. Krn, tak 1 gerak hati dan fisik pun yg berujung sia-sia.


Semuanya bermakna.Sungguh rugi mereka yang tak mampu memaknai indahnya hidup dalam persaudaraan iman.


Ada kebencian dalam hati. Ada permusuhan dalam diri. Dan ada dengki yang tiba-tiba mendominasi.


Ada pembangkangan di balik dengki...Sekilas, dengki menunjukkan ketidakberesan antara seseorang dengan orang-orang tertentu.


Kesan itu sedemikian kuat terutama dari para pelaku dengki. Bahkan mungkin ia pun tak sadar kalau dirinya sedang dengki.


Padahal, dengki bukan cuma urusan antar manusia. Melainkan juga dengan Allah swt.Inilah yang tidak disadari para pendengki.


Ia tidak puas dengan turunnya nikmat Allah kepada orang tertentu. Seolah ia ingin mengajukan protes kepada Allah subhanahu wa ta'aalla


“Kenapa mesti dia yang dapat nikmat. Bukan saya! Kenapa dia bisa naik jabatan, bukan saya!


Rasulullah saw. menggambarkan hal itu dalam sebuah hadits. “Sesungguhnya pada nikmat Allah Ta’ala itu terdapat musuh-musuh"


Baginda menjawab, “Mereka ialah orang-orang yang dengki terhadap orang lain atas anugerah yang diberikan oleh Allah"


”Jadi, seorang yang sedang dengki sebenarnya bukan sekadar melakukan kesalahan terhadap rekan, saudara, atau siapa pun yang ia kenal"


Saat dengki itu mulai berkobar, ia sebenarnya sedang melakukan pembangkangan terhadap kebijakan Allah subhanahu wa ta'alla.


.Ada risau yang tak putus bersama dengki.


Salah satu kunci bahagia sebuah kehidupan adalah lahirnya ketenangan dalam hati.


Ketenangan inilah yang menjadikan aliran darah normal. Jantung tidak memompa secara mendadak 


Dari situ, pikiran terasa segar, fisik tak lagi sibuk melawan bermacam penyakit. Dan inilah ciri khas pribadi seorang mukmin.


“(yaitu) Org2 yg beriman & hati mereka menjadi tenteram dg mengingat Allah. Ingatlah, hny dg mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram"


Namun, ketika dengki menelusup ke hati, suasana menjadi lain. Ada hembusan panas yang tiba-tiba mengepung hati.


Seorang pendengki akan terkena lima bencana sebelum dengkinya berhasil, yaitu...
Yaitu.. risau hati yang tak putus-putus, musibah yang tidak berpahala, tercela yang tidak baik, dan murka Allah swt.”


Seorang hamba Allah, sebenarnya sudah teramat sibuk dengan urusan pribadinya.


Bisa urusan keimanan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, keluarga,& umat. Semua urusan itu silih berganti menguras perhatian & kesibukannya.


Bayangkan, jika urusan pribadi itu ditambah dengan dengki. Terlebih jika dengki yang lahir tdk pd satu orang, tapi pada beberapa orang.


Tentu akan ada beban yang teramat berat buat pikiran & emosi pendengki. Dan beban itu akan menumpukkan kegelisahan yg tak pernah habis.


Ada kesia-siaan setelah dengki.


Setiap hamba Allah menginginkan semua amalnya bernilai tinggi. Ada tabungan pahala buat hari pembalasan.


Tapi tak semua hamba Allah menyadari kalau suatu saat amalnya berkurang drastis dg satu sebab. Dan sebab itu DENGKI yg tak pernah usai.


Rasulullah saw. mengingatkan “Hindarilah sifat dengki kerana ia akan memakan amalan kamu sebagaimana api memakan kayu yang kering.”


Ada kesia-siaan yang didapat dari pendengki. Tanpa sadar, amalnya terus berkurang dan berkurang sejalan dengan kedengkiannya.


Pengorbanannya dalam jalan dakwah menjadi tak berarti. Susah payah ibadahnya menjadi tak berpahala. Nau’dzubillah.


Ada hawa permusuhan dalam dengki.


Ada ciri khusus seorang mukmin dalam interaksinya dengan sesama mukmin yaitu ...


Rasullullah saw bersabda, “Tiada beriman seorang dr km shg dia mencintai segala sesuatu bagi saudaranya yang dia cintai bagi dirinya.”


Kadang, ciri tersebut hilang bersamaan dengan munculnya dengki. Ia tak lagi sadar bahwa seorang mukmin punya ciri cinta.


Kurang dari itu, ia tak lagi pantas menyandang posisi istimewa sebagai orang yang beriman.


Dengki bukan hanya melepas jalinan cinta antara sesama mukmin, Lebih dari itu, Dengki memunculkan hawa permusuhan.


Ada jarak batin ketika 2 hamba Allah yg dijangkiti dengki itu bertemu.Tatapan mnj sebuah kecurigaan.Dan senyum menjadi basa-basi hambar.


Bahkan, panasnya permusuhan sudah sangat terasa hanya karena nama orang yang didengki disebut orang.


Terlebih ktk penyebutan berkenaan dg keistimewaan atau kemuliaan. Dengki langsung menggiring hati & pikiran scr optimal mengolah reaksi.


Saat itu, tak ada setitik kebaikan pun terlihat dari kacamata dengki. Semuanya buruk.


Alangkah indahnya hidup tanpa dengki. Siang menggairahkan fisik unt giat berkarya. Dan malam menenteramkan hati untk lelap beristirahat.


Rosul saw“Jgnlah kalian saling mendengki, slng menfitnah, slng membenci, saling memusuhi &jgn pula saling menelikung transaksi org lain.


Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.


Seorang muslim adl saudara muslimnya yg lain, ia tdk menzhaliminy,tdk mempermalukannya,tdk mendustakannya, dan tidak pula melecehkannya.


Takwa tempatnya adalah di sini –seraya Nabi saw. menunjuk ke dadanya tiga kali.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah r.a.)


Semoga KITA semua bebas dari dengki...bersihkan HATI..pertinggi TAQWA... Selamat beristirahat..smg bermanfaat :)


Collecting from women care twitter, @Women_Care on Sunday 28 Agustus 2011.
Semoga bermanfaat bagi semua, terutama yg kesulitan memfollow tweet-tweet bermanfaat dari @Women_Care.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar