Total Tayangan Halaman

Rabu, 14 September 2011

Aku Cemburu Sangat


Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin itu merasa cemburu, sedangkan Allah lebih besar rasa cemburunya -daripada dirinya-.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/29] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
 Kapan Allah cemburu?
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah merasa cemburu. Dan seorang mukmin pun merasa cemburu. Adapun kecemburuan Allah itu akan bangkit tatkala seorang mukmin melakukan sesuatu yang Allah haramkan atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/28] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)



Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada satupun sosok yang lebih menyukai pujian kepada dirinya dibandingkan Allah. Oleh sebab itulah Allah pun memuji diri-Nya sendiri. Dan tidak ada seorang pun yang lebih punya rasa cemburu dibandingkan Allah, dikarenakan itulah maka Allah pun mengharamkan perkara-perkara yang keji.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/27] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)


 ‎.Akhlak AI-Ghoiroh ini begitu menghujam dalam hati para sahabat, karena perhatian dan kesungguhan mereka dalam mengikuti wasiat Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam. Sa’ad bin Ubadah Radhiyallahu ‘anhu berkata :
“Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku niscaya aku akan memukulnya dengan pedang sebagai sangsinya. Nabi Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda, “Apakah kalian takjub dengan cemburunya Sa’ad, sesungguhnya aku lebih cemburu darinya dan Allah lebih cemburu dari padaku”. (HR. Al Bukhari)..



 TIDAK CEMBURU=DAYYUTS. hendaknya kita memperhatikan peringatan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam dalam sabdanya :
“Tiga gologan yang tidak akan masuk syurga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan DAYYUTS.” (HR. Nasa’i 5 :80-81; Hakim 1: 72, 4 : 146, Baihaqi 10 : 226 dan Ahmad 2 : 134).


Dayyuts ditafsirkan hadits-hadits lain, yaitu : Seorang kepala rumah tangga yang membiarkan kejelekan atau kerusakan dalam rumah tangganya. (Fathul Bari 10 : 401). Dayuts juga ditafsirkan oleh ulama : orang yang tidak cemburu terhadap istrinya.



 Demikian pula Ali Radhiyallahu ‘anhu ketika diutus kesuatu negeri beliau berkata kepada penduduknya : “Aku telah mendengar bahwa wanita-wanita kalian akan mendekati orang-orang kafir azam di pasar-pasar, tidakkah kalian cemburu, SESUNGGUHNYA TIDAK ADA KEBAIKAN BAGI ORANG YANG TIDAK MEMILIKI RASA CEMBURU.”


SANGAT CEMBURU DAN SANGAT MARAH DENGAN KELAKUANMU YANG SUKA KELUYURAN MALAM-MALAM, PERGAULANMU SUNGGUH SUDAH SANGAT KELEWATAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar