Total Tayangan Halaman

Selasa, 25 Oktober 2011

PENGHARGAAN ITU BUKAN UNTUK YANG MUDAH MENYERAH NAMUN BAGI MEREKA YANG MAMPU BERTAHAN DALAM KESULITAN APAPUN

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.

Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik diantara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang (ia berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak diantara 10 orang yang luarbiasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya. Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, "Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!" Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu" Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, "Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!" demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di dunia.

Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya. ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umatnya. Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan bangkitlah karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yang telah berusaha sekuat kemampuannya.

Semoga kita semua bisa mempelajari dan menelaah dari cerita tersebut.

Sahabat CPM... semoga kita semua mendapat hikmah besar dari cerita diatas...
Jika Sahabat ingin berbagi dengan teman-teman kalian silahkan share notes ini..
Terimakasih telah membaca...

Rabu, 19 Oktober 2011

MY PEARL PRINCES

Kamu begitu indah di mataku
seperti mutiara
dan ternyata betul dirimu adalah mutiara
perilakumu mentalmu adalah mutiara
saat digilindingkan di lantai
kamu menggelinding kemana-mana
tak beraturan
saat terkena benturan yang keras
kamu pecah
persis seperti iklan ciptaden dan pepsoden
dalam eggsperimen
mutiara akan remuk jika direndam air cuka
dan musti sudah ngerawatnya

dirimu itu wudjud asli dari mutiara
berasal dari pasir
dipingit dalam kerang
lamaa sekali
yang ketika mutiara itu diambil dari kerang
si kerang bakal sangat kesakitan
bahkan mau mati
ya sudahlah
kembali sadja masuk ke mulut kerang itu
kamu takkan berpisah lagi dari kerang itu dan selamanya kamu akan hidup dalam kerang itu
sampai jumpa
putri mutiara yang kembali ke ibu kerang
hiduplah terus bersama ibu kerang
jangan jauh dari ibu kerang
karena mutiara sepertimu
sangat rapuh
dan sangat mudah ternoda

LUMPUR ITU BAIK

ketika kecil kami sering bermain di lumpur,
sebelum ibu melarang kami
jorok katanya

kami melihat para petani hidup di lumpur
apa salahnya??
they feed us
they did no wrong
they grow us rice
with we rise
and grow

lumpur dibakar bisa menjadi bata
lalu kita bisa bangun rumah
bahkan bisa jadi piramida

lumpur itu tanah air
berasal dari tanah yang dicampur air
seperti yang kita imani
kita manusia berasal dari tanah
dan juga berasal dari air
kita minum dari air
kita makan apa yang tumbuh dari tanah
kita manusia lebih dekat dengan lumpur daripada mutiara

jangan kamu salah mengambil peribahasa
ada yang bilang dunia tak selebar daun kelor
namun ada juga yang bilang dunia ini sangat sempit

jangan kamu salah dalam mengambil nasehat
ada yang bilang bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
namun ada juga yang bilang, nikmati hidupmu sekarang

for me
dari pada satu butir mutiara
aku akan memilih satu hektar tanah berlumpur
disitu aku akan bersawah dan berternak
untuk melanjutkan hidup
dan memberi hidup bagi banyak orang

JANGAN MENGELUH KAWAN

Tahukah kawan
dengan mengangkat beban
otot jadi makin berkembang

tahukah kawan
saat itu sebagian otot robek baru mengembang

tahukah kawan
dengan berfikir
otak jadi berkembang

besipun harus dipukul
untuk menjadi badja

emaspun harus pecah dan dipisah dari batunya
milikilah jiwa-jiwa yang kuat seperti logam
semakin keras hantaman
akan jadi semakin berharga dirimu

semua ini hanya sementara
keteguhan hati bukan kekerasan hati
keteguhan hati itu akan membawamu pada terang
keteguhan hati itu akan membawamu pada tenang

hindari kekerasan hati
kekerasan hati akan membawamu pada gelap
kekerasan hati akan membawamu pada galau

Kamis, 13 Oktober 2011

PELAJARI DULU HAL INI SEBELUM MENIKAH


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika Anda berpikir untuk menikah dengan seseorang, mungkin ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan apakah dia benar-benar bersedia menikah dengan Anda.
Mau tahu hal apa sajakah itu? Coba simak apa yang perlu Anda ketahui:
1. Ekstra membantu
Jika ia tiba-tiba berminat untuk membantu Anda melakukan hal-hal kecil seperti mencuci piring, membereskan pakaian atau tempat tidur, itu mungkin caranya mencoba membuktikan bahwa ia calon suami atau istri yang baik. Ia ingin Anda menyadari kemampuannya dalam hal domestik.
2. Berbicara tentang kemampuan diri
Tiap pasangan pastinya akan sering menunjukkan kemampuan mereka ketika hendak meminang atau dipinang kekasihnya. Psikolog sekaligus penulis buku Crazy Good Sex, Les Parrot, PhD mengatakan kebanyakan pria ingin merasa mampu dihadapan pasangannya walaupun terkadang harus membual sedikit.
3. Berlaku seperti pertama kali kencan
Ingatlah tingkahnya beberapa minggu terakhir. Jika ia berlaku seperti waktu pertama kali kencan dengan Anda itu bisa menjadi pertanda dia benar-benar gembira telah meminta Anda menikah dengannya. Penulis buku 'Why Hasn't He Proposed?' Tamsen Fadal berpendapat itu cara seseorang memastikan bahwa bila saatnya tiba pasangannya akan menjawab 'Ya'.
4. Sering bertanya
Parrot mengatakan ketika ingin menikahi seseorang, pasangannya akan lebih sering bertanya sampai ke hal kecil sekalipun seperti masa kanak-kanaknya, hal-hal favoritnya dan sebagainya. Itu karena ia ingin mengetahui lebih dalam soal Anda dan menjadi pribadi yang lebih atau bermakna bagi pasangannya.
5. Lebih mendetail
Menuju hari besar, setiap pasangan akan bersikap lebih mendetail. Perasaan cemas ini muncul karena ia gugup menanti hari itu muncul.

ME IN BLACK KPU



Senin, 10 Oktober 2011

SIAPA YANG MENYURUH ANDA BERJILBAB?


SODARIKU !!!! SIAPA YANG MENYURUH ANDA BERJILBAB?
SIAPA YANG MENYURUH ANDA BERJILBAB?
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, shahabat dan pengikutnya sampai hari akhir.
Ukhti Al Muslimah……..!
(SIAPA YANG MENYURUHMU MEMAKAI JILBAB/HIJAB??) …
Jangan terkejut sebelum engkau baca tulisan ini.
•Seorang Mahasiswi meminta pada salah seorang sahabat putrinya agar menemaninya menghadap dosen laki-laki dalam mempertahankan Disertasi untuk mencapai gelar (MA). Sahabat berkata : Ya tak tahukah gelar kamu bahwa kita ini hidup di abad 20?
•Seorang dokter wanita di salah satu rumah sakit, ketika ia memakai pakaian dokter hilanglah malunya, wajah dan rambutnya serta pakaiannya terbuka. Seakan menanggalkan agama dan malu, adalah hal yang wajib bagi tugas kedokteran.
•Saya pernah berkunjung ke salah satu kerabat yang saya kenal selalu menjaga kehormatan dan hijab/jilbab. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh masuknya supir pribadinya ke tempat pertemuan. Seakan-akan ia salah satu anggota keluarga yang tidak perlu menutup aurat darinya.
Ukhti muslimah!
Pernahkah kamu menduga, bahwa mereka para wanita muslimah sadar, mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya realita menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti kepada orang tua mereka yang menyuruhnya. Oleh sebab, itu sebagai warisan dan adat istiadat suci, maka wajib di jaga dan dilestarikan. Pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai Jilbab? Dan siapa yang menyuruhnya? 
Bukankah itu perintah Allah: “Wahai Nabi (s.a.w.) katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 33;59)
Tidakkah ia mengetahui bahwa ia mentaati perintah penciptanya, yang memberi rizqi, yang menciptkan langit dan bumi dan mengetahui mana yangsesuai dan mana yang tidak sesuai dengan makhlukNya.
Firman Allah s.w.t. “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi.” (QS. 2; 284)
Allah Yang menciptakanmu: “Demikian itulah Allah Tuhanmu, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah Pemelihata segala sesuatu. (QS 6; 102)
Yang memberimu nikmat: “Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah.” (QS. 16; 53)
Yang mematikanmu: “Dan datanglah sakarotul maut (kematian) sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari padanya. “(QS. 50;19)
Yang berfirman: “Pada hari (ketika) Kami berkata neraka jahanam: Apakah kamu seudah penuh? Dia menjawab: Masih adakah tambahan? “(QS. 50;31.31)
Yang berfirman: “Hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan (Yang terhormat), dan Kami menggiring orang-orangyang durhaka ke nereka jahanam dalam keadaan dahaga” (QS 19; 85, 86
Yang Mengadili pada hari yang menakutkan: “Pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya, dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat mereka dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk akan tetapi adzab Allah itu sangat keras.” (QS 22; 1)
Sodari-sodari Al Muslimah!
Tidakkah kau baca firman Allah:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali (Yang biasa) nampak carinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” (QS 24;31)

Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing (bukan muhrim), kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepala (jilbab) sampai ke dadanya sehingga tertutup.
Imam Bukhori meriwayatkan dari Aisyah r.a. Ia berkata: “Semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama berhijrah (Muhaajiroot) yaitu ketika Allah menurunkan firmanNya: “Hendaklah mereka menutukan kain kerudung ke dada mereka” (QS 24;31) (Mereka langsung merobek pakaian mereka untuk dijadikan jilbab)”.
Ukhti Al Muslimah!
Janganlah berkata “Kita bukan mereka. Bagaimana mungkin kita bisa mencapai apa yang mereka capai?” Jangan kau heran! seorang penyair berkata: Contohlah mereka walaupun tidak persis. Sebab mencontoh orang yang mulia itu beruntung Ukhti Al Muslimah!
Tidakkah kau baca firman Allah tentang para istri Nabi s.a.w.
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nab s.a.w.), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS 33; 53).
Lebih suci bagi hati siapa, wahai ukhti? Lebih suci bagi istri-istri Nabi, (Ummahatul Mu’minin). Lebih suci bagi hati para sahabat Nabi, Umat yang terbaik setelah Nabi s.a.w.?
Bagaimana dengan hati kita pada masa sekarang? Apakah Zat Yang Menciptakanmu, yang mengetahui cara yang terbaik untuk mensucikan hati, sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?
Ukhti Muslimah!
Allah s.w.t. berfirman:
“Wahai Nabi s.a.w. katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang-orang yang beriman,: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (QS 33; 59)
Ibnu Abbas berkata: “Allah swt memerintahkan istri-istri orang yang beriman, apabila keluar dari rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya”.
Allah swt memerintahkan istri-istri orang yang beriman hal tersebut di atas, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih, dan suci. Dengan demikian ia tidak akan diganggu orang-orang jahat.
Coba kau perhatikan: Siapa yang lebih sering digoda dan diganggu lelaki di jalan? tentu mereka yang suka bersolek ala jahiliyah (jahiliyah modern).
Perhatikan firman Allah swt di bawah ini:
“Dan perempuan-perempuan yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tidak ingin kawin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan dan berlaku sopan adalah leibh baik dari mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ” (QS 24; 60).
Allah memberitahukan bahwa berjilbabnya perempuan tua yang tidak ingin menikah lagi serta tidak menampakkan perhiasan itu lebih utama, walaupun diperbolehkan bagi mereka untuk buka wajah dan tangan dengan syarat berlaku sopan (Islamy).
Al-Qur’an telah mewajibkan wanita muslimah untuk memakai jilbab (hijab) dan mengharamkan bersolek ala jahiliah (tabarruj).
Ukhti Al-Muslimah!
Dengarlah kata ibunda kalian Ummul Mu’minin ketika bertanya kepada Nabi s.a.w.:
“Apakah yang harus diperbuat wanita dengan bawah baju mereka? Nabi saw bersabda: Hendaklah ia turunkan satu jengkal (dari lutut)”. Ummul Mu’minin berkata: “Kalau begitu akan tersingkap kaki kami, wahai Rasulullah”
Nabi bersabda: “Turunkan satu lengan dan jangan dilebihkan” (HR Bukhori dan Muslim).
Subhanallah ! Ummahatul Mu’minin meminta agar diperpanjang bajunya, sedang wanita-wanita kita malah banyak yang mempersingkat (menaikkan ke lutut bahkan ada yang di atasnya) dan mereka tidak peduli.
“Nabi dan Kitab suci kita melarang telanjang, tidak menutup aurat, maka tanyakan kepada Hadits dan ayat suci Al-Qur’an Al-Karim”
Adapun hijab artinya adalah menutup badan, dan sebagai ciri dari sekumpulan peraturan sosial yang berhubungan dengan keadaan wanita dalam undang-undang Islam, yang telah ditetapkan Allah swt untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan, kemuliaan dan keluhuran wanita.
Pakaian yang memelihara masyarakat dari fitmah, dan dalam ruang lingkup yang ketat sebagai sarana bagi wanita untuk membentuk generasi Islam, merajut masa depan umat yang pada giliranya ikut berperan dalam perjuangan Islam dan mengokohkannya di muka bumi ini.
Dikutip dari: Kepada UKHTI ALMUSLIMAH, Anonim, DAR AL-GASEM FOR PUBLISHING & DISTRIBUTIN, Saudi Arabia -P.O. Box 6373 Riyad 11442 Tel: 4775311-Fax:4774432.

Tips Mengembalikan Keintiman

Jakarta - Perselingkuhan suami memang menyakitkan dan sulit untuk dimaafkan. Namun jika Anda memutuskan untuk memaafkannya dan memperbaiki hubungan pernikahan, tentu Anda juga harus siap untuk kembali intim dengan suami.

Sayangnya tekad tersebut tidak semudah pelaksanaannya. Wanita yang diselingkuhi suaminya kerap dilanda perasaan marah dan merasa tidak mau lagi disentuh oleh pasangannya.

Kalaupun memang keinginan untuk intim lagi itu ada, si wanita masih terus berpikiran tidak bisa melupakan perselingkuhan suaminya. Bisa jadi wanita tersebut juga membayangkan bagaimana perselingkuhan suaminya itu, saat mereka mulai intim lagi.

Semua pemikiran-pemikiran di atas normal dirasakan wanita yang diselingkuhi suaminya. Tapi kalau Anda sudah memutuskan untuk memaafkannya, sebaiknya mulailah belajar untuk menerima kembali suami agar keintiman itu bisa terbangun lagi.

Berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan keintiman itu lagi seperti dikutip dari Ezine Articles:

1. Jangan Terburu-buru
Perselingkuhan pasangan memang sangat menyakitkan. Perasaan menyakitkan itu tentu ingin Anda lupakan dengan segera. Berbagai cara pun dilakukan agar hubungan Anda dan suami bisa kembali seperti semula. Demi cepat melupakan perasaan sakit tersebut, beberapa orang memilih melupakan isu-isu penting yang seharusnya dibahas sebelum akhirnya melanjutkan hidup lagi.

Kalau hal di atas Anda lakukan, Anda akan terus dibayangi pertanyaan kenapa suami bisa berselingkuh atau apakah ada yang salah dari diri Anda. Apalagi jika Anda akhirnya memilih cepat kembali intim dengan suami, padahal sebelumnya belum siap. Apa yang Anda lakukan tersebut malah bisa jadi pengalaman buruk. Jangan jadikan keintiman itu hanya sebagai pembuktian kalau Anda masih tetap seksi dan menarik untuk suami.

2. Pastikan Anda Tidak Merasa Tertekan atau Ada Isu yang Belum Dibahas
Untuk memiliki kehidupan seks yang sehat pasca perselingkuhan, pasangan tentu saja harus sama-sama mau bekerjasama untuk memperbaiki pernikahan mereka. Hal itu tidak bisa terjadi kalau ada isu atau keraguan yang belum terselesaikan. Apapun isu tersebut, misalnya pertanyaan soal kenapa dan bagaimana perselingkuhan terjadi, selesaikanlah dulu. Tentu saja yang paling penting pastikan perselingkuhan itu tidak akan terjadi lagi.

Kalau ada sesuatu hal yang masih mengganjal soal perselingkuhan suami, jujurlah dan katakan padanya. Jangan berharap pasangan bisa membaca pikiran Anda.

Proses penyembuhan pasca diselingkuhi ini memang butuh waktu. Lebih baik Anda bersabar dan sembuhkanlah diri dulu. Kalau Anda sampai berhubungan intim dengan suami namun masih diliputi perasaan sedih atau marah, tentu aktivitas seks itu tidak akan dapat Anda nikmati.

3. Percaya Diri Anda Harus Sudah Kembali
Salah satu perasaan yang kerap meliputi wanita pasca diselingkuhi suaminya adalah dia ragu apakah pasangannya masih menganggap dirinya menggairahkan atau seksi. Ketakutan tersebut sebaiknya mulai Anda singkirkan. Menurut sebuah penelitian, hanya 10% pria selingkuh yang merasa selingkuhannya lebih menarik atau menggairahkan dari istrinya. img

4. Kapan Waktu Tepat untuk Intim Lagi, Anda Akan Tahu Sendiri
Cukup banyak wanita yang diselingkuhi suaminya dan kembali intim, padahal sebenarnya dia belum siap. Jangan jadi wanita tersebut. Tunggu saja kapan Anda merasa siap. Kapan itu? Anda akan tahu sendiri. Dengan menunggu dan bersabar sampai Anda merasa benar-benar siap, hubungan intim tersebut akan terasa lebih menyenangkan dan kembali dekat dengan suami.

http://www.wolipop.com/read/2011/10/11/083534/1741141/227/tips-mengembalikan-keintiman-pasca-suami-selingkuh?w992201835

Selasa, 04 Oktober 2011

Pelajaran Hidup Di Stasiun Jatinegara


Ketika pulang tugas audit dari surabaya Kereta Argo angrek yang saya tumpangi dari Stasiun Pasar turi surabaya perlahan-lahan memasuki stasiun Jatinegara. Para penumpang yang akan turun di Jatinegara saya lihat sudah bersiap-siap di depan pintu, karena sudah di jemput oleh keluarga. suasana jatinegara penuh sesak seperti biasa.
Sementara itu, dari jendela, saya lihat beberapa orang porter/buruh angkut berlomba lebih dulu masuk ke kereta yang masih melaju. Mereka berpacu dengan kereta, persis dengan kehidupan mereka yang terus berpacu dengan tekanan kehidupan kota Jakarta. Saat kereta benar-benar berhenti, kesibukan penumpang yang turun dan porter yang berebut menawarkan jasa kian kental terasa. Sementara di luar kereta saya lihat kesibukan kaum urban yang akan menggunakan kereta. Mereka kebanyakan berdiri,karena fasilitas tempat duduk kurang memadai. Sebuah lagu lama PT. KAI yang selalu dan selalu diputar dengan setia.
Tiba-tiba terdengar suara anak kecil membuyarkan keasyikan saya mengamati perilaku orang-orang di Jatinegara. Saya lihat seorang bocah berumur sekitar 10 tahun berdiri disamping saya. Kondisi fisiknya menggambarkan tekanan kehidupan yang berat baginya.
Kulitnya hitam dekil dengan baju kumal dan robek-robek disana-sini. Tubuhnya kurus kering tanda kurang gizi. “Ya?” Tanya saya kepada anak itu karena saya tadi konsentrasi saya melihat orang-orang di luar kereta. “Maaf, apakah air minum itu sudah tidak bapak butuhkan ?” katanya dengan penuh sopan sambil jarinya menunjuk air minum di atas tempat makanan dan minum samping jendela. Pandangan saya segera mengikuti arah telunjuk si bocah. Oh, air minum dalam kemasan gelas dari katering kereta yang tidak saya minum. Saya bahkan sudah tidak peduli sama sekali dengan air itu. Semalam saya hanya minta air minum dalam kemasan gelas untuk jaga-jaga dan menolak nasi yang diberikan oleh pramugara. Perut saya sudah cukup terisi dengan makan di rumah.
“Tidak. Mau ? Nih…” kata saya sambil memberikan air minum kemasan gelas kepada bocah itu. Diterimanya air itu dengan senyum simpul. Senyum yang tulus.
Beberapa menit kemudian, saya lihat dari balik jendela kereta, bocah tadi berjalan beririringan dengan 3 orang temannya. Masing-masing membawa tas kresek di tangannya. Ke empat anak itu kemudian duduk melingkar dilantai emplasemen. Mereka duduk begitu saja. Mereka tidak repot-repot membersihkan lantai yang terlihat kotor. Masing- masing kemudian mengeluarkan isi tas kresek masing-masing.
Setelah saya perhatikan, rupanya isinya adalah “harta karun” yang mereka temukan di atas kereta. Saya lihat ada roti yang tinggal separoh, jeruk medan, juga separuh; sisa nasi catering kereta, dan air minum dalam kemasan gelas !
Selanjutnya dengan rukun mereka saling berbagi “harta karun” temuan mereka dari kereta. Saya lihat bocah paling besar menciumi nasi bekas catering kereta untuk memastikan apakah sudah basi atau belum. Tanpa menyentuh sisa makanan, kotak nasi itu kemudian disodorkan pada temannya. Oleh temannya, nasi sisa tersebut juga dibaui. Kemudian, dia tertawa dengan penuh gembira sambil mengangkat tinggi-tinggi sepotong paha ayam goreng. Saya lihat, paha ayam goreng itu sudah tidak utuh. Nampak jelas bekas gigitan seseorang.
Tapi si bocah tidak peduli, dengan lahap paha ayam itu dimakannya. Demikian juga makanan sisa lainnya. Mereka makan dengan penuh lahap. Sungguh, sebuah “pesta” yang luar biasa. Pesta kemudian diakhiri dengan berbagi air minum dalam kemasan gelas !
Menyaksikan itu semua, saya jadi tertegun. Saya lihat sendiri persis di depan mata, potret anak-anak kurang beruntung yang mencoba bertahan dari kerasnya kehidupan. Nampaknya hidup mereka adalah apa yang mereka peroleh hari itu. Hidup adalah hari ini. Esok adalah mimpi dan misteri.
Cita-cita ?
Masa Depan ? Lebih absurd lagi.
Bagi saya pribadi, pelajaran berharga yang saya petik adalah, bahwa saya harus makin pandai bersyukur atas segala rejeki dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dan tidak lagi memandang sepele hal yang nampak sepele, seperti misalnya: air minum kemasan gelas. Karena bisa jadi sesuatu yang bagi kita sepele, bagi orang lain sangat berarti.
Gani

Senin, 03 Oktober 2011

Ngakak Dulu


Janganlah engkau MENGUKIR prestasi, karena UKIRAN yang bagus dan mahal itu biasanya terbuat dari kayu.
 Nenen 
Janganlah engkau MENGGANTUNGKAN cita-cita setinggi langit. Nanti susah ngambilnya.
 Nenen 
Janganlah engkau MERESAPI kata2 bijak ini, karena meres handuk aja susah, apalagi MERES SAPI.
 Nenen 
Janganlah engkau MENGARUNGI LAUTAN, karena KARUNG lebih cocok untuk beras.
 Nenen 
Janganlah engkau MEMBERI TAHU orang yang bertanya, karena mungkin saja orang itu sukanya makan TEMPE.
 Nenen 
Janganlah engkau MENGURUSI TEMAN, karena belum tentu temanmu ingin berbadan KURUS.
 Nenen 
Janganlah engkau MENYUMBANGKAN LAGU, karena lagu yang SUMBANG tentu tidak enak didengar.
 Nenen 
Janganlah engkau MEMBALAS BUDI, karena belum tentu BUDI yang melakukannya.
 Nenen 
Janganlah engkau MENIMBA PENGETAHUAN, karena di dalam sumur tidak ada PENGETAHUAN.
 Nenen 
Janganlah engkau MENUNTUT ILMU, karena pada dasarnya ILMU tidak bersalah.